THE KISAH NABI MUHAMMAD MEMBELAH BULAN DIARIES

The kisah nabi muhammad membelah bulan Diaries

The kisah nabi muhammad membelah bulan Diaries

Blog Article

Setelah kembali kepada ibunya, setiap tahun Nabi Muhammad SAW selalu dibawa oleh ibunya ke Madinah untuk berziarah ke makam ayahnya sekaligus bertemu dengan sanak saudaranya di sana.

Kemudian, nabi mengusapkan tangannya ke permukaan pelepah tersebut. Menghampiri dan meletakkan tangan lalu pelepah tersebut terdiam.

Dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, beliau telah berhasil melakukan empat pekerjaan besar dan essential meskipun banyak aral melintang dan problema yang melilit.

Mari kita mengupas salah satu sisi kehidupan Nabi Muhammad yang sering disalahartikan: pernikahan beliau. Beliau memiliki 11 istri sepanjang hidupnya, sebuah fakta yang terkadang menimbulkan pertanyaan tentang kepribadian beliau. Mari kita mulai dengan pernikahan pertama beliau dengan Khadijah. 

* Muhammad noticed diberi kemuliaan untuk meletakkan ‘Hajarul-Aswad’ ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertikaian berhubung perletakan batu tersebut.

Berita perihal kejujuran Nabi Muhammad Saw pun meluas seantero negeri. Salah satu yang mendengar berita tersebut adalah Khadijah binti Khuwailid, seorang janda yang mempunyai standing tinggi di kalangan suku Arab, bijak, cerdas, dan dia juga seorang pedagang yang sukses.

Kendati peperangan memang banyak berlangsung pada zaman Rasulullah, bukan berarti intisari kehidupan Beliau hanya berkutat pada perang semata, karena Islam pada dasarnya adalah agama perdamaian.

Ia telah membuktikan bahwa dirinya adalah sebuah rahmat bagi manusia dan alam semesta peristiwa itu bisa dilihat dari pembebasan kota makkah dangan segala kemenangan yang telah digapai saat itu ia tetap berbuat baik dengan musuh dan enggan untuk membalas dendam.

Selain itu, dikaitkan juga dengan makna "musim semi" di mana secara etimologi berarti optimis dan nasib baik serta menjadi musim yang "adil" di mana semua tumbuh dan bermekaran.

Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi observed ketika di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang dilakukannya adalah kisah nabi muhammad berhijrah ke madinah haji wada (perpisahan), yaitu ketika Nabi SAW menyatakan salam perpisahan kepada umatnya dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah tahun ini.”

Hal ini dikarenakan, selain memang tidak semua di antara mereka orang yang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan, semua harta benda dan kekayaan yang mereka miliki juga ditinggal di Mekah.

Jadi, jelaslah bahwa banyak pernikahan Nabi memiliki tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar hubungan pribadi. Beliau memanfaatkan pernikahan sebagai alat diplomasi yang efektif, mempererat hubungan antar suku dan agama, serta menciptakan perdamaian di tengah konflik yang berkecamuk.

Di langit ketujuh inilah, Rasulullah mendapatkan perintah salat 5 waktu yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Islam.

Rasulullah SAW jatuh sakit tak lama setelah kembali dari haji Wada. Lima hari sebelum wafat, sakit beliau semakin parah dengan suhu tubuh yang tinggi dan rasa sakit yang amat dahsyat. Pada saat-saat menjelang wafat, beliau memberikan sejumlah wasiat kepada umat Islam.

Report this page